Fakta dan Data Spanyol vs Italia, Silakan Prediksi Skor..

Posted by BOLAHOLIC On Minggu, 01 Juli 2012 0 komentar

Kurang dari 48 jam lagi final Piala Eropa 2012 antara Spanyol dan Italia akan dilangsungkan. Tentunya kedua negara telah mempersiapkan timnya semaksimal mungkin baik dari segi taktik, formasi, strategi, filosofi, fisik dan psiklogi. Dan yang jelas kedua negara juga sudah sangat mengenal satu sama lain baik kelebihan maupun kekurangannya.

  • Faktor Mental dan Psikologi

Jika dilihat dari mental dan psikologi, mungkin Italia sedikit lebih baik dibanding Spanyol, terutama setelah Italia berhasil menghentikan Jerman di semifinal. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Jerman sangat difavoritkan menjadi juara Euro 2012 setelah tampil gemilang dan pencapaian sempurna baik di babak kualifikasi, penyisihan grup dan fase knock out dan juga peraih gelar terbanyak untuk level Eropa. Tapi untuk kesekian kalinya, Italia-lah yang berhasil meruntuhkan psikologi pemain-pemain Jerman dan juga  prediksi mayoritas. Jermanpun bermain seakan dibawah kendali "mental" pemain Italia yang notabene secara kualitas tim, pemain individu dan hasil yang dicapai selama EURO 2012 masih di bawah Jerman. Namun, faktor rekor sejarah bahwa Italia selalu menang dalam turnamen resmi melawan Jerman, membangkitkan motivasi dan spirit para pemain La Nazioanale. Dan Italia yang sejak awal sama sekali tak banyak yang memfavoritkannya justru tampil sebagai pemenang di babak semifinal. Pengaruh sejarah tersebut memang sedikit banyak juga berpengaruh pada psikologi dan mental pemain Jerman. Hal ini diakui secara jujur oleh top skor Jerman sepanjang masa, Miroslav Klose dan juga mantan bintang timnas Jerman, Franz Backenbeuer. Melihat fakta ini, Italia memiliki mental dan psikologi yang lebih baik dari Spanyol. Spanyol lolos ke final setelah melalui pertandingan panjang dan tos-tosan dari Portugal. Padahal banyak yang memprediksi bahwa Spanyol akan menang mudah melawan Portugal, namun tidak demikian kenyataannya. Sehingga secara psikologi dan mental tidaklah terlalu membangkitkan motivasi dan kepercayaan diri pemain Spanyol. Terlebih, Portugal bagi sebagian pengamat sepakbola tidak termasuk salah satu tim unggulan yang difavoritkan seperti Belanda, Jerman dan Inggris (waktu itu). Singkatnya, jika dilihat dari psikologi dan mental pemain, Italia lebih baik dari Spanyol khususnya pasca semifinal beberapa hari lalu.

Mental dan psikologi yang mungkin agak bisa memotivasi Spanyol adalah rekor pertemuan secara keseluruhan dengan Italia. Kedua negara memiliki rekor yang imbang, meski masih tertinggal satu kemenangan saat berhadapan dengan Italia. Italia menang 10 kali, sedangkan Spanyol menang 9 kali, sisanya berakhir imbang dari 28 pertemuan baik turnamen resmi maupun persahabatan. Rekor ini mungkin bisa membangkitkan kepercayaan diri Tim Matador, bahwa mereka tidak terlalu buruk jika berhadapan dengan Italia, tidak seperti rekor Jerman vs Italia yang ternyata berpengaruh buruk  pada mental dan psikoligi skuat Der Panzer dan berpengaruh positif pada Gli Azzurri. Modal mental dan psikologi dari rekor tersebut membantu meningkatkan rasa percaya diri dan mental para pemain Espana. Namun, ini juga yang akan menjadi modal mental dan psikologi pemain Italia jika dilihat dari sejarah pertemuan kedua negara. Terlebih rasa percaya diri Gli Azzurri didasarkan pada 2 pertemuan terakhir dengan Spanyol yang skuatnya mayoritas berlaga di EURO kali ini. Dari 2 pertemuan tersebut, Italia menang 2-1 atas Spanyol dalam laga persahabatan tahun lalu dan bermain imbang di Euro pada fase grup. Jadi, psikologi dan mental secara keseluruhan baik itu dari pengaruh hasil di semifinal atau sejarah pertemuan kedua negara, maka Italia juga masih sedikit unggul atas Spanyol. Ingat, ini jika dilihat dari mental, psikologi dan konfidensi.
Pertemuan Spanyol vs Italia di turnamen resmi
Total pertemuan Spanyol vs Italia di semua ajang kompetisi sejak 1924 adalah sebanyak 26 kali
Di kompetisi PD Italia vs Spanyol bertemu 2 kali

Friendly Match antara Spanyol kontra Italia
Total pertemuan Spanyol vs Italia di laga persahabatan.

  • Taktik dan Strategi

Selain psikologi, tentunya ramuan, taktik dan strategi yang diterapkan pelatih masing-masing negara menjadi faktor penting.  Del Bosque memang secara taktik dan strategi lebih mirip dengan gaya main Barcelona yang terkenal dengan taka-tikinya. Sebuah taktik yang cenderung lebih mengutamakan ball possesion, yang juga dijadikan cara terbaik dalam bertahan. Tentunya, taktik ini sampai saat ini  (pasca semifinal) sukses diterapkan Spanyol, dan bahkan ketika menjadi juara EURO 2008 dan PD 2010. Namun taktik ini bukan tanpa kelemahan. Kesalahan dalam mengumpan/passing dapat membuat barisan pertahanan akan kerepotan dalam mengantisipasi serangan balik lawan. Portugal boleh dibilang sukses mamatahkan jalannya taka-tiki spanyol, sehingga ballpossesion Spanyol tidak sampai 60 persen. Demikian halnya dengan Italia yang bahkan satu-satunya negara yang berhasil menyarangkan gol ke gawang Spanyol di EURO kali ini. Sedangkan taktik dan strategi yang diterapkan Prandelli terasa belum jelas, apakah strategi menyerang ataukah masih menggunakan gaya khasnya, Catannacio atau ada yang berpendapat bahwa Italia sekarang sedang menggunakan taktik dan strategi Tiki-Takanaccio. Jadi perpaduan antara tiki-taka ala Spanyol plus pertahanan berlapis disertai dengan umpan-umpan lambung terukur. Melihat taktik dan strategi yang digunakan, Spanyol mungkin lebih baik dari Italia karena konsistensinya, sedangkan Italia masih labil dan masih melakukan eksperimen (eksplorasi). Hal ini juga diakui sendiri oleh Sergio Ramos, bahwa gaya bermain Italia tidaklah sama antara satu pertandingan dengan pertandingan lain. Meski sukses dengan gaya tiki-takanya, saat ini ternyata tidak sedikit juga yang mengkritik gaya main Spanyol yang terkesan berkutat di lini tengah dan cenderung membosankan. Tapi ini adalah cara mereka untuk merusak konsentrasi lawan dan cara terbaik dalam bertahan dan tentunya cara atau gaya apapun dalam sepakbola adalah sah dan tidak dilarang digunakan oleh tim manapun selama masih menjunjung tinggi fairplay dan sportivitas.


  • Pemain Kunci (Keyplayer) Di Semua Sektor

Ketiga adalah keyplayer atau pemain kunci di masing-masing tim dari lini per lini. Di sektor penjaga gawang Buffon tampil gemilang di pertandingan saat melawan Jerman meski ada sedikit melakukan blunder. Tapi secara keseluruhan, performa Buffon bisa dibilang yang paling banyak melakukan save penting terutama saat berhadapan dengan Inggris. Saat ini Buffon kebobolan 2 gol dari permainan open play dan satu gol dari titik putih. Di lini pertahanan, pulihnya Barzagli di sektor bek tengah membuktikan semakin solidnya pertahanan Italia. 2 gol yang berhasil masuk ke jaring Buffon itu disebabkan karena adanya "bek sulap" yang diperankan Daniele De Rossi di dua pertandingan awal, setelah Barzagli dimainkan, Italia baru kebobolan 1 gol dan itupun dari titik putih. Sedangkan di lini tengah, Pirlo merupakan kunci utama di balik kesuksesan Italia melaju ke final, dan lebih kuat ketika Daniele De Rossi kembali menempati posisi naturalnya sebagai gelandang jangkar setelah pulihnya Barzagli. Lini tengah Italia saat ini banyak pengamat yang menilai salah satu yang terbaik di antara negara peserta EURO selain Spanyol. Untuk lini depan, Balloteli sedang dalam kondsi percaya diri (onfire) yang tinggi setelah berhasil menyarangkan dua golnya ke gawang Jerman dan salah satu kandidat top skor EURO 2012 dengan 3 golnya. Kelemahan yang mungkin perlu diwaspadai oleh Italia sendiri adalah sektor bek sayap Italia yang saat ini belum terlalu solid. Chiellini yang merupakan pemain dengan posisi natural sebagai bek tengah harus di geser ke bek kiri, dimana saat menghadapi Jerman begitu mudah untuk ditembus. Sedangkan posisi Balzaretti yang seharusnya berada di posisi natural sebagai bek kiri "disulap" oleh Prandelli menjadi bek kanan yang juga saat melawan Jerman banyak melakukan kesalahan. Dalam hal menyerang, kedua bek sayap ini juga jarang sekali melewati garis tengah dan lebih memilih untuk berada di "own area". Titik lemah ini mungkin akan dimanfaatkan oleh Spanyol yang kita tahu memiliki penyerang sayap yang membahayakan, baik itu dilakukan oleh para gelandang serangnya ataupun bek sayapya yang kerap maju membantu serangan. Untuk Spanyol, penjaga gawang Iker Casillas untuk saat ini adalah yang terbaik, setidaknya sampai final ini karena baru kebobolan satu gol saja dan itupun Italia yang berhasil merobek gawang Casillas. Sedangkan untuk lini pertahanan Spanyol dua bek sentral yang semula diragukan karena adanya rivalitas di level klub, ternyata begitu kokoh dan hampir sempurna karena telah melakukan kerjanya secara luar biasa. Bek sayap Spanyolpun tidak pasif dalam membantu serangan dan terkadang bisa menusuk ke daerah pertahanan lawan. Sedangkan di lini tengah, peran sentral Xavi, Xabie Alonso dan Busquest adalah kunci utama permainan Spanyol. Penguasaan atau ballpossesion Spanyol berawal dari lini tengah ini. Oleh karenanya tak berlebihan, rata-rata 60% dalam setiap penguasaan bola merupakan yang terbaik di EURO kali ini. Sedangkan di lini depan, Spanyol sudah diketahui banyak pengamat menggunakan Striker "palsu" yang diperankan oleh Iniesta, Silva dan Negredo atau Fabregas. Namun meski berpredikat "palsu", peran mereka sukses dilakoninya seperti "striker asli", terutama Fabregas dan Silva. Ini memang sebuah strategi unik ala Del Bosque. Iniesta memang lebih ditugaskan untuk merusak konsentrasi pertahanan lawan. Karena di bagian depan, Iniestalah sebenarnya kunci atau otak serang Spanyol. Sehingga lawanpun akan lebih memfokuskan untuk menjaga Iniesta dibanding dengan menjaga Negredo (Fabregas) atau Silva. Sedangkan untuk kelemahan Spanyol dari lini perlini memang sulit untuk diungkapkan, karena semua lini baik dari penjaga gawang sampai ke penyerang hampir bisa dikatakan mendekati sempurna. Namun yang perlu diwaspadai adalah apabila tiki-taka berhasil diputus oleh lawan, Spanyolpun terkadang keteteran saat menghadapi serangan balik lawan. Mungkin inilah yang akan dilakukan oleh Italia untuk me'ngunci' tiki-taka Spanyol yang sangat sulit untuk dirusak.

  • Tradisi dan Keberuntungan

Yang terakhir adalah faktor tradisi. Secara kebetulan atau tidak Italia secara nyata memang lebih banyak memiliki kesukesan tradisi. Seperti kita ketahui, tradisi itu adalah berupa skandal yang  menimpa negeri Pizza dan juga tim lawan yang dihadapi. 1982 dan 2006 adalah contoh nyata kesuksesan timnas Italia di tengah-tengah skandal yang melanda Italia dan berhasil meraih gelar Piala Dunia. Demikian halnya untuk gelaran EURO kali ini, meski bukan level Piala Dunia, namun motivasi untuk membersihkan citra sepakbola Italia  menjadi salah satu kunci kesuksesan Italia. Anehnya tradisi itu juga berlaku untuk musuh yang dihadapinya. 1982, 2006 dan semifinal Euro 2012 musuh yang dihadapi adalah Jerman, yang berhasil dikalahkan Italia. Untuk 2006 ini mungkin yang lebih mirip, karena sama-sama partai semifinal dimana Italia berhasil membungkam Jerman dengan skor 2-0, lalu meraih gelar juara PD untuk kali keempat setelah mengalahkan Prancis melalui adu pinalti. Akankah tradisi ini akan berlaku di EURO kali ini?. Tradisi aneh yang lain untuk Italia adalah bahwa Italia akan lebih sukses jika tidak difavoritkan dan diunggulkan atau bahkan diremehkan. 2008 dan 2010 adalah contoh nyata, dimana Italia begitu dijagokan dan difavoritkan meraih gelar juara setelah sukses meraih Piala Dunia 2006. Namun sayangnya, Italia justru melempem jika dijadikan sebagai tim favorit atau tim unggulan. Tradisi yang juga agak mengganjal lain adalah, banyak yang berpendapat bahwa prestasi Timnas Italia itu berbanding lurus dengan prestasi Juventus dan AC. Milan. Benar atau tidaknya saya tidak berani menjustice terlalu dalam, karena ini persoalan yang terlalu sensiftif untuk diungkapkan. Memang aneh dan mengganjal, tapi itu terbukti banyak benarnya. Sedangkan untuk faktor tradisi bagi tim matador sepertinya belum banyak terjadi hal-hal yang bisa dihubungkan dengan sejarah Spanyol .Kesimpulannya, Italia akan lebih mononjolkan cara bermain dengan mental dan psikologi yang lebih baik dari Spanyol (termasuk tradisi) sedangkan Spanyol akan bermain dengan taktik dan strategi serta kualitas individu pemain yang lebih baik dari Italia.  Tapi jika Spanyol yang unggul kualitas pemain dan taktik tidak hati-hati dan banyak melakukan kesalahan, akan jadi bumerang bagi Spanyol jika mental dan psikologi mereka sedikit terganggu oleh "naiknya" performa Italia. Tiki-taka bisa jadi tidak akan berjalan maksimal jika psikologi para pemain terganggu, begitu juga kualitas individu pemain-pemain Spanyol yang satu strip berada di atas Italia. 

Itulah peta kekuatan kedua tim dan sejarah pertemuan kedua negara dan bukan prediksi skor Italia vs Spanyol. Dengan begitu diharap pembaca bisa mengambil kesimpulan sendiri dan bisa memprediksi skor sendiri. Bravo sepakbola!

Semoga artikel Fakta dan Data Spanyol vs Italia, Silakan Prediksi Skor.. bermanfaat bagi Anda.

Jika artikel ini bermanfaat,bagikan kepada rekan melalui:

Posting Komentar